Judul | Wasiat Auliya’ |
Kisah dan Kearifan Hidup Para Kekasih Allah | |
Penulis | Muhammad Khalid Tsabit |
ISBN | 978-623-6219-44-7 |
Dimensi | 13 × 20,5cm |
Isi | 412 halaman; Bookpaper |
Sampul | SoftCover |
Terbit | Januari 2023 |
Sinopsis
Menghayati perjalanan hidup, karakter, dan kesucian-hati orang-orang saleh merupakan salah satu penghayatan terbaik yang mampu mengukuhkan cita-cita dan menanamkan cinta pada kebaikan.
Buku ini berisi 89 pelajaran hidup dari 61 orang arif lintas negeri dan masa, yang dengan menyebut nama mereka saja, rahmat terharapkan. “Ketika orang-orang saleh disebut, bercucuranlah rahmat-rahmat,” tutur para ulama dahulu. Lalu, bagaimana jika kita membaca berbagai kearifan, petuah, dan cahaya mereka yang turun dengan deras kepada kita?
Kisah para wali yang memperlihatkan akhlak mereka dan keutamaan yang mengantar mereka menjadi kekasih Allah itu tak lain dimaksudkan untuk menghangatkan cinta kepada mereka dan cinta untuk mengikuti mereka. Karena itulah ulama salaf Sufyan al-Tsauri biasa berkata, “Bila kami tidak termasuk orang saleh, sungguh kami ini mencintai orang-orang saleh.”
Isi Buku
1 Dzûn-Nûn al-Mishrî: Manakah Keadaan yang Lebih Baik?
2 Abûl-‘Abbâs al-Mursî: Tenar di Bumi dan Tenar di Langit
3 Abû ‘Abdillâh al-Qurasyî: Karamah Sejati
4 Ibrâhîm al-Maghribî: Andai Tak Ada Musibah Dunia …
5 Ibrâhîm bin Adham: Keutamaan Peminta di atas Pemberi
6 Zakariyyâ al-Anshârî: Mereka Punya Tempat Tertentu untuk Shalat Mereka!!
7 ‘Abdul-Qadir al-Jailânî: Siapakah yang Diberi Sedekah?
8 Muhammad bin Ka‘b al-Qurazhî: Seorang Hamba Wajib Bertobat
9 Abû Hubaib al-Badawî: Tidak Memberinya Allah adalah Pemberian
10 ‘Abul-‘Azîz al-Dabbâgh: Cinta kepada Syekh Murabbi
11 ‘Alî Wafâ: Jika Engkau Berada di atas Cahaya Kebenaran!
12 ‘Urwah bin al-Zubair: Kebaikan Memiliki Saudara dan Keburukan pun Memiliki Saudara!
13 Jalâluddîn al-Tabrîzî: Kehidupan tanpa Kematian
14 Abûd-Dardâ’: Tiga Kekuatan Urusanmu
15 Abû Madyan al-Ghauts: Bersama Allah dalam Suka dan Duka
16 Abû Sa‘îd al-Kharrâz: Bagaimana Engkau Menaklukkan Iblis?!
17 Ibn ‘Athâ’illâh al-Sakandarî: Janganlah Engkau Mengatur!!
18 Abûl-Hasan al-Syâdzilî: Perut!!
19 Wakî‘ bin al-Jarrâh: Tak Lain kecuali Maaf-Nya
20 Sa‘îd bin Jubair: Kesempatan Pengabulan Doa
21 ‘Alî al-Khawwâsh: Larangan Memaksakan Diri untuk Tamu
22 Mutharrif bin ‘Abdullâh al-Syikhkhîr: Kalbu!
23 Abû Hâmid al-Ghazâlî: Tasawuf itu Fardu Ain
24 Ja‘far al-Ibyânî (Mantan Budak Syirâsy): Berbakti kepada Kedua Orang Tua dan Bermaksiat kepada Allah!
25 Abûl-Qâsim al-Fâsî: Bagaimana Kejahatan Orang yang Menyakitimu Terhalang?
26 Al-Fudhail bin ‘Iyâdh: Yang Baka dan Yang Fana
27 ‘Abdul-Qâdir al-Dasythûthî: Kebahagiaan Memang di Tangan Siapa?
28 Petuah Kaum Sufi: Maqammu adalah di Mana Allah Menempatkanmu
29 Abû Yazîd al-Busthâmî: Mereka Memberi Syafaat kepada Orang yang Menyakiti Mereka!!
30 ‘Abdus-Salâm bin Masyîsy: Mintalah Perlindungan kepada Allah dari Keburukan Dunia!
31 Abûl-Hasan al-Syâdzilî: Penyempitan dan Pelapangan!
32 Abû ‘Utsmân al-Maghribî: Orang-Orang adalah Cetakan dan Bayangan!
33 Kata Para Sufi: Manusia Terburuk adalah Sufi yang Serakah!
34 ‘Abdullâh bin al-Murta‘isy al-Naisâbûrî: Pengagungan Amal
35 Abûl-‘Abbâs al-Mursi: Adab Jual-Beli
36 Al-Hakam bin ‘Abdul-Muththalib: Kemurahan Hati
37 Dzûn-Nûn al-Mishrî: Pengetahuan Orang Bodoh!!
38 Ujaran Kaum Sufi: Sufi Tidaklah Menjadi Sufi hingga Malaikat Kiri Tidak Mencatat Nodanya selama Dua Puluh Tahun
39 Abûl-Hasan al-Syadzilî: Orang Baik dan Orang Jahat
40 Al-Hasan al-Bashrî: Takut kepada Allah
41 Abûl-Ghaits bin Jamîl: Para Hamba Hawa Nafsu
42 Ahmad Ridhâ Khân al-Barîlawî: Wasiat Terakhir!
43 Ujaran Mereka: Ilmu Kami Ini Terikat dengan Al-Quran dan Sunnah
44 Tâjuddîn al-Subkî: Menceburkan Diri dalam Perselisihan di antara Para Sahabat
45 Fakhrawaih binti ‘Alî: Bicara dengan Ilmu dan Beramal dengan Ilmu
46 Abûl-‘Abbâs al-Mursî: Penyaksian Anugerah Allah Taala
47 Abû Bakr al-Syiblî: Syukur (1)
48 Abû ‘Utsmân al-Hîrî: Syukur (2)
49 Al-Junaid bin Muhammad: Syukur (3)
50 Abûl-‘Abbâs al-Mursî: Andai Setan Tahu!
51 Yâqût al-‘Arsyî: Kasihan kepada Orang-Orang Fakir
52 Ujaran Kaum Sufi: Perbaikan Lahir adalah Perusakan!?
53 ‘Umar bin al-Khaththâb: Tuduhlah Rasio!
54 Iyâs bin Mu`âwiyah: Bahaya Gibah!
55 Ibrâhîm al-Matbûlî: Mengubah dengan Hati!
56 Abû ‘Alî al-Rûdzbârî: Apakah Berlebihan Itu?
57 Dzûn-Nûn al-Mishrî: [Jangan] Menentang Takdir!!
58 Al-Fudhail bin ‘Iyâdh: Cinta Dunia
59 Ibrâhîm bin Adham: Lebih Baik daripada Lailatulqadar
60 Al-Fudhail bin ‘Iyâdh: tentang Memperdagangkan Agama!
61 Perkataan Mereka:“Sesungguhnya Pecinta Tidaklah Berbuat Bid‘ah Sama Sekali!”
62 Khâlid Muhammad Khâlid: Iman dengan Takdir
63 Abû Sulaimân al-Dârânî: Bukanlah Amal Kita yang Membuat-Nya Rida atau Murka!
64 Wâshil bin ‘Abdullâh: Mencari Dunia dengan Agama
65 ‘Abdullâh bin al-Mubârak: Menuntut Ilmu
66 Hudzaifah bin al-Yamân: Banyak Fitnah!
67 ‘Alî bin Abû Thâlib: Khawarij dan Syiah!
68 Ujaran Mereka: Tasawuf Bukanlah Mengenakan Wol Bertambalan
69 ‘Athâ’ bin Abû Rabâh: Takdir Baik dan Takdir Buruk!
70 Abûd- Dardâ’: Ketika Sesuatu dari Dunia Membuatmu Kagum!
71 ‘Alî al-Khawwâsh: Istigfar dan Penolak Bala
72 Muhammad bin Idrîs al-Syâfi‘î: Shalawat al-Syâfi`î kepada Nabi Sang Kekasih Kita
73 ‘Alî Wafâ: Ulama Buruk Lebih Berbahaya daripada Iblis
74 Ujaran Mereka: Barang Siapa Meyakini Para Wali, Allah Beri Dia Manfaat dengan Para Wali
75 Maimûn bin Mahrân: Janganlah Sekali-Kali Kalian Dengarkan Pengikut Hawa Nafsu!
76 ‘Alî Wafâ: Penafian Arah dari Allah Yang Mahagagah lagi Mahaagung!
77 Sayyid Muhammad al-Badawî: Seputar Maulid Sayyid al-Badawî
78 ‘Abdul-Qâdir al-Jailânî: Apakah Engkau Mengeluhkan Tuhanmu?!
79 Al-Baidhâ’ binti al-Mufadhdhal: Tanda-Tanda Pecinta
80 Hamdûn al-Qashshâr: Orang Terpenjara Meminta Tolong kepada Orang Terpenjara
81 Jalâluddîn al-Suyûthî: Membenarkan Para Wali
82 Abûl-Hasan bin al-Shâni’: Limpahan dari Para Syekh
83 Muhammad bin ‘Inân: Serakahlah akan iman!
84 Ibrâhîm al-Dasûqî: Hikmah dalam Cobaan
85 Ibnu ‘Atha’illâh al-Sakandarî: [Awas,] Syahwat!
86 ‘Abdus-Salâm bin Masyîsy: Mereka Tidak Mendoakan Seseorang kecuali atas Izin-Nya
87 Abûl-‘Abbâs al-Mursî: Bicara pun atas Izin!
88 Abû Hâsyim al-Zâhid al-Baghdâdî: Keluarkan Kesombongan dari Kalbu!
89 Abûl-Hasan al-Syâdzilî: Jalan Termudah untuk Selamat!
90 Yahyâ bin Mu`âdz al-Râzî: Kegelisahan Hati
91 Mâlik bin Dînâr: Urusan Keadilan
Referensi Terpenting