Sinopsis

“Sanad adalah bagian dari agama. Andai tidak ada sanad, orang pasti bakal berkata semaunya.” Ibnu al-Mubarak (181 H)

Islam sampai kepada kita melalui periwayatan secara lisan yang berhulu dari satu sumber: Nabi Muhammad. Nabi bersabda dan didengar oleh para sahabat. Para sahabat meriwayatkan kepada para tabiin. Para tabiin meriwayatkan kepada generasi berikutnya. Begitu seterusnya. Dari generasi ke generasi. Sampai kemudian sabda Nabi itu didokumentasikan dan bertahan hingga sekarang.

Islam yang ilahi, dalam proses periwayatannya, kemudian bersentuhan dengan sisi-sisi manusiawi: kemungkinan kekeliruan, kesalahpahaman, dan bahkan penyimpangan. Selain juga bersentuhan dengan konteks politik suatu zaman.

Jadi, bagaimana suatu riwayat dapat dipercaya? Bagaimana mengetahui terjadi kekeliruan, kesalahpahaman, dan penyimpangan dalam periwayatan? Apa yang menjamin suatu riwayat terbebas dari kepentingan pribadi, keyakinan mazhab, dan pandangan politik seorang periwayat? Bagaimana suatu riwayat dapat dipastikan benar-benar sahih dari Nabi? Bagaimana menyikapi riwayat-riwayat yang tampak bertentangan dengan nalar?

Buku ini menjelaskan metode-metode ilmiah untuk menjawab persoalan-persoalan seperti itu. Memaparkan kaidah-kaidah sistematis guna menangani masalah-masalah semacam itu. Penulis menyajikan semua itu dengan analogi logis yang memudahkan pemahaman.

Pada akhirnya, buku ini memberi kita keyakinan: kesahihan agama ini telah melewati tahap uji secara ilmiah dan sistematis.

Prof. Dr. Alaa ‘Abdul Hamid adalah alumnus Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Al-Azhar. Ahli fikih dan usul fikih Mazhab Hanafi. Juga mendalami ilmu hadis dan ushuluddin.

Isi Buku